YAPIM FOUNDATION

Jangan buat panggilan ‘Anak Nakal’ untuk si kecil, ini Bahayanya!

Anak yang sering dibilang nakal secara terus-menerus mau tak mau akan memposisikan dirinya sebagai anak yang nakal. Terlebih jika yang memberi cap semacam itu adalah orang-orang terdekatnya, terutama orangtuanya sendiri. Padahal, konsep diri seseorang atau bagaimana seseorang memandang dan merasakan dirinya sendiri akan menjadi pijakan bagi yang bersangkutan saat beradaptasi dalam lingkungannya.

Anak yang memandang dirinya dengan konsep diri positif, pastilah akan mendekati orang lain dengan rasa percaya dan memandang dunia sebagai tempat yang aman. Sebaliknya, anak yang memandang rendah harga dirinya akan cenderung memilih jalan yang mudah, tidak berani mengambil risiko dan sulit untuk mengukir prestasi.

Cara orangtua untuk menyikapi hal tersebut ialah:
1. Ucapkan kritik atau pujian secara spesifik kepada anak
Jangan mudah terpancing memberikan label yang mengungkap seluruh kepribadiannya.
Contoh, kala anak terlihat menjahili kucing, jangan lantas berujar, “Kamu nakal banget sih!” atau “Dasar anak bandel!”
Akan tetapi katakan, “Adek sebaiknya tidak pukuli kucing itu, kasihan dia kesakitan tuh.”
2. Jangan berikan cap “si anak nakal”, tapi jelaskan perilakunya yang salah.
Dalam hal-hal tertentu, bisa saja orangtua menggunakan label pada anaknya. Dengan syarat, pelabelan itu dilakukan mata-mata demi memperbaiki kekurangan anak. Maka penting bagi Moms untuk mengatur emosi sebelum berhadap dan menghadapi Si Kecil.
3. Gunakan juga bahasa tubuh yang mendukung ucapan orangtua. Tataplah matanya, sentuh bahunya atau tangannya. Hal ini menunjukkan bahwa orangtua tulus mengatakannya.
“Beri juga dia contoh dan konsisten. Mau anak salat, orangtua juga salat. Mau anak beriman, orangtua juga beriman. Jangan malu minta maaf kalau melakukan kesalahan, ini adalah hal positif yang perlu dicontohkan. Jangan merasa hina minta maaf sama anak,” tutup dia.
4. Ajarkan anak konsekuensi
Konsekuensi membantu setiap anak bertanggung jawab atas tindakannya. Konsekuensi juga menanamkan disiplin. Hal ini lebih efektif dibandingkan memukul atau membentak. Minta anak memilih mengikuti arahan orang tua sebelum memberikan konsekuensi. Cobalah tetap tenang saat memberikan konsekuensi.
5. Tetap positif
Menjaga suasana hati yang baik tidak mudah saat harus menghadapi anak dengan berbagai macam tingkah lakunya.
Sering kali, akhirnya orang tua menghardik, “Sudah, berhenti!” Padahal, kita tahu bahwa anak akan lebih menurut jika diberikan perintah positif dan pujian apabila ia berhasil melakukan sesuatu.

*”Sambut Wakaf Asrama Yatim*
gabung dan ikut berpartisipasi di program kami.
sekertariat: Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo 23A Rt 01 Rw 08 Kel. Paninggilan Utara Kec. Ciledug Kota Tangerang Banten 15153
Telp. 021 73460498
REK. DONASI
📘 BRI 0392 01 005581 53 5
📘 BNI SYARI AH 0903684020
📘 MUAMALAT 3280012660
A.n Yayasan Pemberdayaan Insan Mandiri