YAPIM FOUNDATION

Bahagia Itu Sederhana

 

Bismillahirahmaanirahiim…

Assalaamu.alaikum wr wb !!
Puji syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya yang dilimpahkan atas kami yang dhoif ini. Namun dalam kedhoifan ini kami masih sempatkan menyibukkan diri dengan daya, dana, fikiran dan hati kami untuk berbagi dengan adik-adik yatim dan dhuafa di lingkungan sekitar yayasan kami.

Terima kasih banyak juga kami ucapkam kepada para pemerhati yatim dan donatur yang telah menyumbangkan dana, daya dan fikiran demi terselenggaranya santunan pekanan (Kamis,1\10\2018 19:30) di kantor kami, Yayasan Pemberdayaan Insan Mandiri. Alhamdulillah, pekan ini kami menyantuni 30 anak yatim dan dhuafa. Semoga apa saja yang telah mereka sumbangkan bagi adik-adik yatim mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT Aamiin.

Berikut ada kisah inspirstif yang mungkin bisa menggugah nurani kita untuk senantiasa berbagi.

Alkisah ada seorang bos kaya raya pemilik bank, suatu kali dia diajak oleh kawannya ke panti asuhan.
Namun setelah acaranya selesai hati sang bankir tersebut berguman: “Kamu bohong ! Katanya kalau aku main kesini hati pasti bahagia. Buktinya mana?”
Dengan langkah lesu dia pun kembali ke mobil mewahnya, namun sebelum dia menutup pintu mobilnya seorang anak kecil menghampirinya dan berkata “Om mau pulang ya? Om boleh gak Amel minta sesuatu?”
Sang bankir tersenyum, ia seorang yang kaya raya, apa yang tidak bisa dibeli olehnya, apalagi untuk bocah sekecil ini.
“Memangnya apa yang mau kamu minta?”
“Om, Amel mau panggil ayah ke om, boleh gak?”
Sang bankir kaget, tenggorokannya serasa dicekik, tersumbat. Ternyata bocah ini tidak minta coklat, boneka bahkan uang. Tanpa terasa hatinya luluh, dengan tangan dan hati bergetar: “Boleh, Amel boleh panggil ayah ke om”
“Terima kasih ayah. Kapan ayah datang lagi kesini? Amel boleh minta satu lagi ke ayah??”
“Nanti ayah atur waktu lagi”
“Amel mau minta apa?”

“Amel minta , kalau ayah datang lagi kesini, bawa foto ayah ya. Amel mau simpan di kamar, jadi kalau Amel kangen sama ayah, Amel bisa lihat foto ayah.”
Dengan berlinang air mata sang bankir kaya raya tersebut memeluk Amel. “Besok ayah datang lagi bawa foto dan ayah akan sering datang kesini untuk bertemu Amel”

Hati sang bankir bahagia. Ya, iya bahagia sekarang….

“Ternyata bahagia itu bukan saat kita memiliki segalanya, melainkan di saat kita bisa mengasihi\memberi yang kita miliki untuk orang lain, meski itu hanya UNGKAPAN KASIH SAYANG”

Kelebihan bukan digunakan untuk menyakiti orang lain (pangkat lebih tinggi, harta lebih banyak, badan lebih kekar dll) karena KEKAYAAN bersifat sementara dan KEBAHAGIAAN tidak bisa dibeli dengan UANG.

Apapun yang kita perbuat, berbuatlah dengan HATI seperti untuk Allah dan bukan untuk manusia.
Semoga Allah SWT memberi Rahmat dan Maghfirah-Nya kepada kita semua. Aamiin….!

#Kami_Peduli_Kami_Berbagi

One thought on “Bahagia Itu Sederhana

Comments are closed.